Bacaan panjang, tapi menjawab kegalauan ibu-ibu kapan ya usia yang tepat mengajarkan anak puasa? bagaimana caranya? ambil baiknya yaa
💜















Tentang Shaum (1)
- Anak Bisa Shaum Itu Keren -
- Anak Bisa Shaum Itu Keren -


Karena shaum kita kan diawali dan diakhiri dengan adzan ya. (Subuh-magrib)

1 adzan : sampai adzan zhuhur. Level anak hebat.
2 adzan : sampai adzan ashar. Level anak kuat
3 adzan : sampai adzan magrib. Level anak LUARBIASA ISTIMEWA.




Inilah alasannya mengapa ketika shaum, setelah melalui jam 15.00 wib tubuh malah terasa segar. Perut tak terasa lapar. Bahkan ketika berbuka kita tak terlalu merasa ingin makan. Sayangnya kebiasaan buruk kita malah mengikuti hawa nafsu ketika berbuka. Memaksa tubuh yang sudah nyaman dalam kondisi shaum dengan diberi berbagai minuman dan makanan manis.
Sunnah nabi yang hanya berbuka dengan kurma ruthab (muda dan agak asam), tamr atau segelas air putih, sangat jarang kita ikuti.

Berarti dia 'wajib sahur' agar kuat shaum.

Tiap anak beda model apresiasi. Untuk Silmi, cukup saya beri ciuman pelukan khusus dan doa2 bertebaran.Lalu tantangan untuk naik level. Ia suka tantangan.
Untuk 'Ulya, dia minta baju muslimah. Saya suruh dia *berdoa ke Allah agar diberi hadiah*. Jika rezekinya, akan Allah beri entah dari mana jalannya, bukan dari saya/ayahnya. Jika tidak rezeki, dia takkan dapat. Tapi Allah mengikuti prasangka hambaNya. Dia dilatih untuk sungguh2 berdoa. Dan Allah beri banyak pelajaran kepadanya melalui doa itu.
Untuk 'Ulya, dia minta baju muslimah. Saya suruh dia *berdoa ke Allah agar diberi hadiah*. Jika rezekinya, akan Allah beri entah dari mana jalannya, bukan dari saya/ayahnya. Jika tidak rezeki, dia takkan dapat. Tapi Allah mengikuti prasangka hambaNya. Dia dilatih untuk sungguh2 berdoa. Dan Allah beri banyak pelajaran kepadanya melalui doa itu.

Intinya, saya sengaja menanamkan imaji bahwa bisa shaum itu keren.


Menurut dokter Agus Rahmadi dari Klinik Sehat, anak sejak usia 2,5-3 tahun bisa mulai dilatih shaum. Anak pasti kuat.
Saya membuktikan, Silmi latihan shaum ramadhan ketika usia 2,5 tahun. Dia kuat shaum full selama 4 hari.
Usia 3,5 tahun Silmi sudah shaum full ramadhan selama 20 hari. 10 harinya setengah hari.
Usia 4 tahun Silmi sudah biasa shaum senin kamis dan shaum muharram. Usia 5 tahun dia mulai melatih kekuatan tubuhnya, berlatih olahraga dalam keadaan shaum.
Ia pernah dan terbiasa berlatih lomba speed ketika menjadi atlit sepatu roda dalam keadaan shaum penuh.
Hingga sekarang, di usia 11 tahun, kebiasaan shaum sunnah senin kamis sedang dia hidupkan lagi, dengan aktivitas yang padat hingga malam. Sementara ini dia berolahraga panahan, karate dan silat.
Usia 4 tahun Silmi sudah biasa shaum senin kamis dan shaum muharram. Usia 5 tahun dia mulai melatih kekuatan tubuhnya, berlatih olahraga dalam keadaan shaum.
Ia pernah dan terbiasa berlatih lomba speed ketika menjadi atlit sepatu roda dalam keadaan shaum penuh.
Hingga sekarang, di usia 11 tahun, kebiasaan shaum sunnah senin kamis sedang dia hidupkan lagi, dengan aktivitas yang padat hingga malam. Sementara ini dia berolahraga panahan, karate dan silat.
Kalau 'Ulya baru mau latihan shaum usia 4 tahun, 1-2 adzan.
Dia baru full shaum ramadhan di usia 5 tahun..Usia 7 tahun baru mau latihan shaum sunnah..Sekarang di usia 10 thn dia sudah biasa shaum senin kamis juga, dalam keadaan berkegiatan penuhm


Mereka setidaknya terinspirasi dengan kisah dan fakta bahwa rasulullaah saw sering berperang di bulan Ramadhan. Para mujahid di Palestina sering diserang oleh Israel di bulan Ramadhan, dan mereka berjihad dalam keadaan shaum. Juga fakta ilmiah yang mengatakan bahwa tenaga orang shaum (ketika mencapai kondisi ketosis karena menahan lapar) ternyata bisa mencapai 10 x lipat dari tenaga orang yang tidak berpuasa. Ini pun sesuai dengan pernyataan Allah di Alquran bahwa tenaga orang beriman sebanding dengan 10 x tenaga orang tak beriman.
Di sini, tugas saya sebagai Bunda Bidadari yang super cerewet, rutin berkisah inspiratif yang akan mengasah fitrah keimanan dan critical thinking skill anak-anak. Mereka jadi berusaha untuk 'menguji kebenaran' kisah yang mereka dengar.
Saya siap sedia mendampingi mereka 'mengevaluasi' proses belajar mereka untuk menjadi hambaNya yang taat.
Saya siap sedia mendampingi mereka 'mengevaluasi' proses belajar mereka untuk menjadi hambaNya yang taat.
Selamat mencoba, mba.
Allahu a'lam.
Allahu a'lam.
- Iin Savitry, #BundaBidadari -
Sumber Kerlip Melati
0 Komentar